Di sudut lain, aku melihat sekelompok bocah asik berlarian menuju sekolah, langkah cepat mereka diiringi oleh canda tawa yang terkadang keluar dari bibir mereka. Alangkah lepasnya keriangan mereka. Saat itu angin dari arah gunung geulis mulai membuat pohon dan rumput menari ke kanan dan ke kiri. Seakan mereka berbicara dengan ku. Aku yang dari tadi hanya diam sambil menikmati segelas teh manis anget dan segelintir rokok, hanya bisa tersenyum dan sedikit terharu. Bagaimana tidak, di satu sisi aku dapat melihat dua hal. Ibu-ibu dengan antusias tinggi pergi ke pasar untuk menyiapkan sarapan pagi bagi sang suami dan anak yang mungkin masih tertidur lelap. Mimik dan raut wajahnya tidak menampakkan sedikit pun beban dalam dirinya, dia melakukannya dengan begitu ihklas, tak peduli dengan mata masih meminta untuk terpejam, udara dingin yang turun dari bukit gunung geulis, dan hujan yang mungkin sebentar lagi turun, yang dia pikirkan hanya bagaimana caranya agar suaminya berangkat kerja dengan semangat layaknya pergi ke medan perang, bagaimana caranya agar anaknya berangkat sekolah dengan riang gembira.
Di sisi lain, aku tak melihat semangat yang sama pada diriku. Satu batang rokok dan setengah gelas besar teh manis hangat mulai berlalu, cukup membuat rongga paru-paru dan lambung ku terasa lebih hangat. Semoga Tuhan memberi kesabaran disetiap jengkal langkah ini. Segalanya tentang romantika picisan yang begitu naif dan nisbi. Hal itu seakan membuatku sangat dekat dengan maut. Membuat lentera kehidupan semakin redup. Satu, satu hal, hanya karna satu hal yang picisan!!! dapat membuat semua dalam diriku semakin gila. Aku benci itu semua.
Tersontak aku sesaat dan mulai aku berfikir, mengapa semangat dan antusias yang dimiliki ibu berkerudung dan bocah-bocah berseragam itu tadi tidak turut aku miliki? Mengapa aku menghabiskan ruang waktu ini tanpa diikuti semangat? Ingin aku bertanya kepada mereka. Haruskah aku bertanya? Sementara langit mulai bertambah gelap dan udara dingin perlahan menyelinap melewati rongga pori-pori. Disini aku mendapat banyak hal yang belum pernah aku temui sebelumnya sekaligus tanda tanya besar diotakku. KEMANA PERGINYA SEMANGAT?
demon
_djatinangor130607