demon search engine
Loading
Senin, 24 Mei 2010
thanks god
You make me a little sense for her, although just to accept phonecall when she's crying. just it and thats enough.
Selasa, 04 Mei 2010
dibalik kerasnya hati ayah.
"surga berada dibawah telapak kaki ibu". "kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa....". "hari ibu". "kangen masakan ibu". "doa ibu".
sewaktu kecil, kita selalu memeluk mesra ibu kita. kita selalu menangis pada ibu, berharap dia menghapus air mata kita. ibu selalu menjadi penyelamat apabila kita sedang dimarahi oleh ayah.
ada apa dengan ayah? ayah yang selalu marahi kita waktu kita meminta dibelikan mainan di pasar, ayah yang selalu berwajah bringas saat menunggu kita apabila kita pulang terlalu larut, ayah yang kerap selalu membentak kita, bahkan kadang memukul kita.
pada waktu kita kecil, ayah selalu marah saat kita meminta dibelikan sebuah mainan. ayah marah, namun sebenarnya hatinya menagis karena tak bisa membuat buah hatinya senang. dia ingin sekali membelikan mainan itu, tapi keadaan yang tidak memungkinkan.
ayah membentak saat kita menangis dan merengek lalu memeluk ibu. hati ayah selalu tercabik saat membentak kita. ayah tak bermaksud kasar pada buah hatinya sendiri, hanya saja dia tak mau buah hatinya menjadi orang yang manja. dia mau buah hatinya kelak kuat seperti baja.
pada saat kita remaja, ayah berwajah bringas saat menunggu kita yang pulang ke rumah terlalu larut. ayah sangat cemas kepada kita, ayah sangat khawatir terjadi apa-apa pada buah hatinya. ayah membentak kita saat sudah sampai di rumah. itulah cara ayah meluapkan segenap perasaaan cemas, khawatir dan bingung kepada buah hatinya. didalam hati dia tidak mau terjadi apapun pada darah dagingnya.
kadang ayah memukul kita saat pulang terlalu larut. hati ayah tertusuk saat ayah memuluk kita. ayah tak ingin anaknya sakit, hanya saja ayah membuat jagoannya mencicipi kehidupan, dia menyuruh kita berhati-hati dalam hidup, karena kehidupan yang sebenarnya itu sangatlah keras nak.
kadang kita marah pada ayah pada saat keinginan kita tidak dipenuhi oleh ayah. dan ayah selalu tegas dengan berkata "tidak!!". lalu kita membanting pintu kamar lalu ibu mengetuk pintu dan merayu kita untuk tidak marah pada ayah. hati ayah bergejolak saat itu. tapi sekali lagi, ayah harus menjaga kita.
saat kita dewasa, khususnya untuk kita yang kuliah / kerja jauh dari orang tua dan hidup ngekos. ibu menangis saat melepas kepergian kita, ibu tersedu-sedu. ayah hanya terdiam dan kadang menghisap rokok lalu sesekali melihat wajah kita. taukah kalian?? ayah sangatlah sedih. hanya saja dia seorang ayah!! seorang ayah tidaklah selayaknya menangis, menunjukkan kesedihan, menunjukkan keterharuannya kepada buah hatinya, jagoannya, harapannya!!
sorot mata ayah tak mampu menipu hati seorang anak. hatinya sangat meronta saat bibir kita mendarat menyentuh halus mencium di antara jari-jari dan pergelengan di tangan kanannya.
seorang ayah yang terlihat diam saat menghadapi masalah. karena ayah adalah seorang laki-laki. dan laki-laki harus lebih menggunakan otak daripada emosi.
sewaktu kecil, kita selalu memeluk mesra ibu kita. kita selalu menangis pada ibu, berharap dia menghapus air mata kita. ibu selalu menjadi penyelamat apabila kita sedang dimarahi oleh ayah.
ada apa dengan ayah? ayah yang selalu marahi kita waktu kita meminta dibelikan mainan di pasar, ayah yang selalu berwajah bringas saat menunggu kita apabila kita pulang terlalu larut, ayah yang kerap selalu membentak kita, bahkan kadang memukul kita.
pada waktu kita kecil, ayah selalu marah saat kita meminta dibelikan sebuah mainan. ayah marah, namun sebenarnya hatinya menagis karena tak bisa membuat buah hatinya senang. dia ingin sekali membelikan mainan itu, tapi keadaan yang tidak memungkinkan.
ayah membentak saat kita menangis dan merengek lalu memeluk ibu. hati ayah selalu tercabik saat membentak kita. ayah tak bermaksud kasar pada buah hatinya sendiri, hanya saja dia tak mau buah hatinya menjadi orang yang manja. dia mau buah hatinya kelak kuat seperti baja.
pada saat kita remaja, ayah berwajah bringas saat menunggu kita yang pulang ke rumah terlalu larut. ayah sangat cemas kepada kita, ayah sangat khawatir terjadi apa-apa pada buah hatinya. ayah membentak kita saat sudah sampai di rumah. itulah cara ayah meluapkan segenap perasaaan cemas, khawatir dan bingung kepada buah hatinya. didalam hati dia tidak mau terjadi apapun pada darah dagingnya.
kadang ayah memukul kita saat pulang terlalu larut. hati ayah tertusuk saat ayah memuluk kita. ayah tak ingin anaknya sakit, hanya saja ayah membuat jagoannya mencicipi kehidupan, dia menyuruh kita berhati-hati dalam hidup, karena kehidupan yang sebenarnya itu sangatlah keras nak.
kadang kita marah pada ayah pada saat keinginan kita tidak dipenuhi oleh ayah. dan ayah selalu tegas dengan berkata "tidak!!". lalu kita membanting pintu kamar lalu ibu mengetuk pintu dan merayu kita untuk tidak marah pada ayah. hati ayah bergejolak saat itu. tapi sekali lagi, ayah harus menjaga kita.
saat kita dewasa, khususnya untuk kita yang kuliah / kerja jauh dari orang tua dan hidup ngekos. ibu menangis saat melepas kepergian kita, ibu tersedu-sedu. ayah hanya terdiam dan kadang menghisap rokok lalu sesekali melihat wajah kita. taukah kalian?? ayah sangatlah sedih. hanya saja dia seorang ayah!! seorang ayah tidaklah selayaknya menangis, menunjukkan kesedihan, menunjukkan keterharuannya kepada buah hatinya, jagoannya, harapannya!!
sorot mata ayah tak mampu menipu hati seorang anak. hatinya sangat meronta saat bibir kita mendarat menyentuh halus mencium di antara jari-jari dan pergelengan di tangan kanannya.
seorang ayah yang terlihat diam saat menghadapi masalah. karena ayah adalah seorang laki-laki. dan laki-laki harus lebih menggunakan otak daripada emosi.
Langganan:
Postingan (Atom)