demon search engine

Loading

Rabu, 29 Juli 2009

Jiwa

Untukmu
Jiwa, apakah susunan dari keping-keping dusta ?, sepetak halma beraneka warna yang disokong fondasi hitam-putih ?. Menakar setiap strategi dengan denting koin disisimu, yang memutar terus di otakmu. Bertaruh untuk mendapatkan hasil yang kau inginkan. Mencari pola agar terbaca, bahwa setiap tanya mengandung jawab, bahwa setiap perjuangan memerlukan pengorbanan !!!, menjijikkan !!!
Jiwa, tempat repihan rasa ditumbuhkan, seakan menghidupi, dibesarkan potensinya dalam derit waktu. Meruangkan dirinya sebagai celah, bilik, atau malah labirin tak bernama yang meninabobokan raga. Jika memang jiwa berada dalam hati sebagai materia, kukutuki satu organ tubuh itu sebagai tempat transit darah semata. Mendegup keras bila gelembung-gelembung ion kurang mencukupi kuota di rongganya. Dipompa adrenalin yang dijuluki hasrat.
Jiwa, sekali lagi, apakah susunan dari keping-keping dusta ??. Membobol otak tempat pikiran bersingasana. Merangsang indera berdasar jalinan neuron di cangkangnya. Gila!!!, kopi, gula, tembakau, aliran kata, dan sebagainya membumbungkan jelaga ke ujung pena. Melaritkan bait-bait purba bernama jiwa; yang darinya segala petaka dibela.

Dan untuk ketiga kalinya dari awal prosa ini, jiwa, apakah susunan dari keping-keping dusta ???, yang menjingkrakkanmu di atas panggung bernama sandiwara ?, memainkan rentetan lakon tanpa kenal lelah ?, malah menikmatinya ?.
Kutorehkan prosa ini karena segala kepercayaan yang tidak kupercayai atas nama jiwa menyeruak untuk menyangkalnya. Dan ia bernama jiwa. Yang berkali-kali kubunuh, terus tumbuh seperti gurita di Gamehouse Turtle Bay. Cukup Ya dan Tidak sebenarnya. Agar kekaburan ini makin mengabur. Karena Ya adalah sangkalan atas Tidak. Dan Jiwa adalah sangkalan bagi panca indera, musuh besarnya.
Tidaaakkkk!!!

nuzul
_djatinangor290508

Tidak ada komentar: